5 Program Lembaga Zakat yang Dukung Produktivitas Penyandang Disabilitas

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
program lembaga zakat untuk disabilitas

Forum Zakat – Pada tanggal 3 Desember setiap tahun, dunia memperingati Hari Disabilitas Internasional. Hari ini menjadi momen penting untuk menumbuhkan kesadaran global terhadap hak-hak penyandang disabilitas dan mendorong inklusi sosial. 

Namun, lebih dari sekadar sebuah peringatan, Hari Disabilitas Internasional juga mengingatkan kita bahwa disabilitas bukanlah hal yang harus membatasi potensi diri. Dengan dukungan yang tepat, penyandang disabilitas dapat menunjukkan kemampuan luar biasa dan memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat.

Berbagai lembaga zakat di Indonesia telah meluncurkan program-program pemberdayaan yang mendukung produktivitas penyandang disabilitas. Program-program ini tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga pelatihan, pendampingan, dan dukungan yang memungkinkan difabel untuk berkembang dan mandiri. Berikut adalah lima program unggulan dari lembaga zakat yang mendukung penyandang disabilitas dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional.

1. Pemberdayaan Difabel dari LAZ Harapan Dhuafa

LAZ Harapan Dhuafa menyadari bahwa setiap individu berhak hidup sejahtera dan mendapatkan layanan yang setara, termasuk penyandang disabilitas. Program Pemberdayaan Difabel ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup kaum difabel melalui pemberian modal non-bergulir. Modal tersebut digunakan untuk membantu mereka mengembangkan usaha dan keterampilan agar dapat hidup lebih mandiri. Program ini memberikan harapan baru bagi difabel dengan membuka akses terhadap kesempatan yang selama ini sulit dijangkau.

Pemberian bantuan modal ini dilaksanakan dengan prinsip pemberdayaan, di mana penerima manfaat tidak hanya diberi bantuan materi, tetapi juga diberikan pelatihan yang relevan dengan bidang usaha mereka. Harapannya, para difabel dapat mencapai kemandirian finansial dan sosial melalui usaha yang mereka kelola sendiri.

2. Difabel Mandiri dari LAZNAS IZI

LAZNAS IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) meluncurkan program Difabel Mandiri, yang fokus pada pemberian berbagai bentuk bantuan kepada kelompok difabel, termasuk modal usaha dan peralatan yang dibutuhkan. Program ini juga menyediakan pendampingan usaha untuk memastikan bahwa usaha yang dijalankan oleh para penerima manfaat dapat berjalan dengan baik.

Salah satu contoh nyata keberhasilan program ini adalah pemberian peralatan usaha untuk Anton, seorang difabel yang menjalankan usaha mengolah limbah plastik. Anton diberikan bantuan berupa Gergaji Jig Saw dan Mesin Bor Kayu.

Selain itu, Sri Suprapti, seorang pengusaha batik difabel, menerima bantuan peralatan batik lengkap seperti kain prisma, malam batik, kompor minyak, wajan, dan canting. Dengan bantuan ini, para difabel tidak hanya mendapat dukungan materi, tetapi juga kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan mencapai kemandirian.

3. Difabel Berdaya dari Lazismu

Lembaga zakat Lazismu juga menginisiasi program Difabel Berdaya, yang bertujuan untuk mengupayakan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas. Program ini lebih fokus pada pengembangan kemampuan dan pemberdayaan difabel agar dapat mandiri dan berdaya secara ekonomi. Selain memberikan bantuan langsung, Lazismu juga menggali potensi difabel dengan cara melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan pelatihan dan pengembangan diri.

Melalui program ini, Lazismu berharap dapat membuka jalan bagi para difabel untuk berkontribusi pada masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang mereka miliki. Dukungan ini sangat penting untuk menghilangkan stigma negatif yang sering ditemui terhadap penyandang disabilitas, serta untuk memberikan kesempatan yang setara dalam bidang ekonomi.

4. Peduli Difabel dari Bakrie Amanah

Program Peduli Difabel yang dijalankan oleh Bakrie Amanah memberikan bantuan berupa kaki atau tangan palsu kepada difabel yang membutuhkan. Program ini sangat vital karena memberikan kesempatan bagi para difabel untuk memperoleh alat bantu yang memungkinkan mereka untuk lebih mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

Bakrie Amanah melihat bahwa kebutuhan akan alat bantu adalah hal mendasar yang harus dipenuhi untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas. Selain memberikan alat bantu, program ini juga mencakup pendampingan dalam pemanfaatan alat tersebut agar difabel dapat menggunakan kaki atau tangan palsu secara optimal dalam aktivitas mereka.

5. Pengembangan Skill Difabel dari Yayasan Senyum Kita

Yayasan Senyum Kita menjalankan program Pengembangan Skill Difabel dengan tujuan untuk memberdayakan penyandang disabilitas melalui pelatihan keterampilan. Program ini meliputi berbagai jenis pelatihan, baik soft skill maupun hard skill, seperti pelatihan public speaking, desain grafis, dan lainnya. 

Selain pelatihan, para difabel juga mendapatkan pendampingan untuk melanjutkan pendidikan, baik di sekolah maupun di perguruan tinggi. Salah satu kegiatan unggulan dari Yayasan Senyum Kita adalah pemberian apresiasi terhadap karya dan talenta para difabel. 

Lomba dan dukungan langsung diberikan untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka. Kegiatan ini sangat penting untuk membantu difabel merasa dihargai dan memotivasi mereka untuk terus berkarya dan berprestasi.

Melalui program-program tersebut, lembaga zakat telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam mendukung penyandang disabilitas untuk hidup lebih mandiri dan produktif. Dukungan yang diberikan tidak hanya dalam bentuk bantuan materi, tetapi juga pelatihan, pendampingan, dan apresiasi terhadap potensi yang dimiliki oleh difabel. 

Dengan adanya program-program ini, penyandang disabilitas diharapkan dapat mengakses peluang yang setara dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ekonomi hingga sosial, dan pada akhirnya berkontribusi lebih besar bagi masyarakat. Pada Hari Disabilitas Internasional ini, kita diingatkan untuk terus berkomitmen dalam menciptakan dunia yang inklusif dan adil bagi semua.