Global Zakat Ajak Masyarakat Maksimal Berzakat di 10 Hari Terakhir Ramadan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Forumzakat – Di tengah pandemi Covid-19, saat masyarakat diminta untuk tetap berada di rumah, Global Zakat – ACT yang merupakan anggota Forum Zakat membuka kesempatan beramal seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan momen istimewa di bulan Ramadan. Global Zakat – ACT sebagai lembaga pengelolaan dan penyalur zakat memiliki misi untuk menanggulangi permasalahan pangan umat.

“Saat ini, masyarakat miskin bertambah secara signifikan karena dampak multikrisis akibat Covid-19. Jutaan saudara sebangsa menantikan kepedulian kita untuk sekadar mengisi perutnya di hari raya. Saatnya kita punya andil dalam menyelamatkan saudara sebangsa,” jelas Giyanto selaku Kepala Cabang Global Zakat – ACT Jawa Tengah.

Pemanfaatan dana zakat untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19, baik secara fisik maupun ekonomi telah disetujui secara syariat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) lewat Fatwa Nomor 23 tahun 2020 Tentang Pemanfaatan Harta Zakat, Infak, dan Shadaqah untuk Penanggulangan Covid-19. Fatwa ini dikeluarkan dalam rangka meneguhkan komitmen dan kontribusi keagamaan untuk penanganan dan penanggulangan wabah Covid-19.

Untuk itu, Komisi Fatwa MUI melakukan ijtihad dan menetapkan fatwa agar zakat, infak, dan sedekah dapat dimanfaatkan secara optimal dalam mengatasi masalah yang ditimbulkan wabah Covid-19. Lebih lanjut, bulan Ramadan menjadi satu momentum besar untuk mendorong kolaborasi berbagai elemen bangsa bersama para ulama di Indonesia.

Mengusung tema “Tunaikan Zakat, Selamatkan Umat”, Global Zakat – ACT berikhtiar untuk menyampaikan amanah para dermawan kepada para mustahik. Dana zakat yang terhimpun akan disalurkan untuk membantu masyarakat yang kekurangan pangan. “Kemudahan untuk menunaikan zakat ditawarkan agar semakin banyak masyarakat yang terbantu dari zakatnya para muzaki atau para pemberi zakat. Tidak hanya zakat fitrah saja, dermawan juga bisa menunaikan zakat mal melalui laman Indonesia Dermawan,” imbuh Giyanto. (*)