Crisis Center Covid-19 : Forum Zakat Koordinasikan OPZ di Seluruh Indonesia Respon Covid-19

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Forumzakat – Wabah Covid-19 kini sudah menyebar ke beberapa wilayah di tanah air. Diketahui, hingga Senin, (13/4/2020) sebanyak 4557 orang positif terinfeksi, dengan jumlah 3778 dalam perawatan, 380 dinyatakan sembuh dan 390 orang meninggal dunia.

Merebaknya wabah ini, tentunya memberikan dampak yang cukup signifikan di berbagai sektor. Selain sektor kesehatan sebagai pion pertahanan, sektor ekonomi juga mengalami guncangan. Dimulai dari kelangkaan APD, berkurangnya tenaga kesehatan karena gugur tugas, hingga tingginya permintaan perawatan sementara ketersediaan ruangan tidak mencukupi, serta masih banyak lagi.

Sementara, kebijakan dari pemerintah demi putusnya rantai penularan, yakni dengan pembatasan social (social distancing), kampanye #dirumahaja yang kemudian disusul dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara langsung dapat menyebabkan goncangan ekonomi. Berkurangnya transaksi melemahkan sistem ekonomi baik secara makro dan mikro.

Banyaknya pegawai yang dirumahkan, menurunnya pendapatan para pekerja harian seperti pedagang kecil pinggiran, tukang becak, ojek daring dan sebagainya adalah tanda bahwa saat ini adalah masa yang sulit dalam pergerakan ekonomi.

Forum Zakat, sebagai asosiasi Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang juga bergerak pada dua isu yakni kesehatan dan ekonomi merasa penting untuk berperan aktif dalam penanganan wabah Covid-119.

Saat ini, para anggota Forum Zakat telah melakukan berbagai respon sebagai Non Government Organisation (NGO) yang menjadi garda terdepan bagi para mustahik, yang dalam hal ini posisinya sangat rentan akan paparan Covid-19.

Ketua Umum Forum Zakat, Bambang Suherman mengatakan Forum Zakat  telah mengkoordinir berbagai organisasi pengelola zakat anggota Forum Zakat dalam gerakan respon bencana Covid-19 ini.

“Sejak awal, Forum Zakat mendorong para OPZ untuk membuka hotline sebagai fungsi edukasi, informasi, dan konsultasi masyarakat terkait virus ini. Selain itu, OPZ juga didorong untuk mengadakan layanan atau program dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 atau yang juga disebut virus Corona,” ujarnya.

Hal ini, kata dia, juga diterapkan di berbagai wilayah tanah air, melalui jaringan Forum Zakat di seluruh Indonesia.

“Saat ini yang terdata, sebanyak 85 OPZ di 25 provinsi yang saat ini berperan aktif, dan tersebar baik dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua,” kata Bambang.

 

 

OPZ tersebut, lanjut Bambang, tersebar ke 35 Provinsi di Indonesia. “Ada sebelas jenis layanan yang dilakukan oleh masing-masing OPZ, yang tentunya menyesuaikan dengan kesanggupan OPZ,” bebernya.

Layanan tersebut, seperti persebaran informasi mengenai Covid-19, layanan edukasi PHBS di wilayah vital, layanan psikososial, pengadaan kantong mayat, layanan wastafel sehat, penyaluran promosi hygiene kit, layanan bantuan logistic pangan dan kesehatan, produksi mandiri hand sanitizer, dan lain-lain.

“Melalui layanan-layanan tersebut, 85 OPZ mendistribusikan lebih dari 43 M ke seluruh Indonesia,” ungkapnya.

 

 

Untuk diketahui, pesebaran di wilayah Pulau Sumatera dilakukan oleh 19 OPZ di sembilan provinsi. Adapun provinsi tersebut adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung.

Perwakilan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Sumatera Utara, Koko, menambahkan saat ini para relawan anggota BSMI tengah disibukkan dengan aktivitas di Rumah Sakit, mengingat para anggota berprofesi sebagai tenaga kesehatan.

“Namun, kami tetap melakukan penyemprotan desinfektan di  155 titik, pembuatan sekaligus pembagian 1000 botol Hand Sanitizer, bantuan APD berupa masker senilai 80 juta bahkan berencana membagikan sembako kepada para dhuafa,” kata dia.

 

 

Saat ini, Sumatera Utara memang menjadi Provinsi dengan jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak di Sumatera. Oleh karenanya, BSMI dan OPZ lainnya tetap konsisten melakukan berbagai upaya sebagai pencegahan penularan virus agar tidak semakin merebak.

 

 

Sementara, untuk upaya pencegahan di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dilakukan oleh 76 OPZ. Pulau Jawa merupakan pulau dengan transmisi lokal terbanyak yakni DKI Jakarta, Jawa Barat (Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Depok), Jawa Tengah (Kota Surakarta), Jawa Timur (Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Magetan, Kota Surabaya), dan Banten.

 

 

Tak hanya upaya pencegahan, penyediaan ambulan dan layanan jenazah juga dilakukan oleh OPZ. Bantuan tunai dan nontunai juga diberikan kepada para pekerja harian yang terdampak.

 

 

Baru-baru ini, Banjarmasin Kalimantan Selatan menjadi kota ke-21 yang jadi transmisi lokal. Sementara Kalimantan Selatan juga jadi provinsi ke-9 dimana ada wilayahnya yang jadi transmisi lokal. Hal ini memicu para OPZ dalam melakukan progresivitas layanan sehingga tepat sasaran. Wilayah lain di Pulau Kalimantan juga tetap menjadi perhatian.

 

 

“Pembagian logistik dan hygiene kit terus digulirkan. Berbanding lurus dengan edukasi PHBS demi menghindari penyebaran di Pulau Kalimantan. Apalagi sebelumnya Kota Pontianak Kalimantan Barat dan Balik Papan, Kalimantan Timur juga termasuk dalam transmisi lokal,” jelas Bambang.

 

 

Sebanyak sembilan OPZ di Sulawesi juga turut melakukan layanan respon Covid-19 dengan menyasar ke lima provinsi di Sulawesi. Adapun lembaga tersebut adalah Dompet Dhuafa, YBM PLN, Rumah Zakat, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Yatim Mandiri, YBM BRI, DT Peduli, Wahdah Inspirasi Zakat dan Nurul Hayat.

 

 

“Di Sulawesi meski tergolong aman, kami ingin pastikan Covid-19 tidak sampai menyebar sehingga menjadikan daerah lainnya transmisi lokal seperti di Pontianak,” kata Bambang.

“Untuk di Sulsel memang banyak OPZ yang melakukan berbagai aksi layanan dan semoga senantiasa memberikan bantuan yang dapat mencegah penularan yang lebih paran,” tuturnya.

 

 

Sementara, untuk wilayah Papua dan Maluku, ada enam OPZ yang melakukan layanan respon Covid-19. Diantaranya Rumah Zakat YBM PLN, DPLH Manokwari, Dompet Dhuafa, Assalam Jayapura dan Baitul Maal Hidayatullah.

 

 

“Kami konsisten dalam melakukan layanan-layanan yang dibutuhkan,” tuturnya. Terutama, lanjutnya, edukasi Perilaku Hidup Bersih Sehat, yang meliputi rajin mencuci tangan, olahraga, berjemur, dan makan-makanan yang bergizi.

“Besar harapan kita semua agar Covid-19 ini tidak mengenai wilayah-wilayah yang semakin sulit dijangkau. Apalagi minimnya APD bagi tenaga medis. Hal ini tentunya menjadi fokus bagi para OPZ,” ucapnya.

 

 

Sementara, Sekretaris Jenderal Forum Zakat, Nana Sudiana menyebutkan komitmen anggota Forum Zakat dari sabang hingga marauke tentunya dibarengi dengan memastikan para amil senantiasa sehat dan selamat dari covid-19. (*)