PPPA DaaruL Quran Gelar Kajian Daring Peran Ibu di Masa Pandemi

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Forumzakat – PPPA Daarul Qur’an bekerja sama dengan Muslimah Daarul Qur’an (Musdaqu) menggelar kajian daring dengan tema Peran Ibu di Masa Pandemi Corona pada Jumat (1/5/2020). Kajian ini diselenggarakan secara live melalui aplikasi Zoom dan Youtube PPPA Daqu.

Kajian ini bermula dari kondisi dunia, khususnya Indonesia, pada masa wabah virus corona saat ini. Wabah telah mengubah pola perilaku masyarakat dan mewujudkan sebuah pergeseran budaya.

Meski demikian, ada yang tak berubah, namun kembali ke fitrah. Yaitu, peran ibu. Para ibu bekerja yang di-WFH-kan, kembali menjadi pusat kehidupan di rumah. Tak hanya harus memenuhi target tugas kantor, namun juga kembali meghidupkan aktivitas rumah seperti mendampingi anak-anak belajar, memastikan kebutuhan pangan keluarga terjaga, dan menemani anak-anak beribadah.

Salah satu pembicara, ustadzah Maryati menyebutkan, peran ibu sangat signifikan dalam kondisi wabah ini. Para ibu menjadi penjaga keluarga agar tetap dalam kondisi sehat baik secara fisik, mental, dan spiritual.

“Ibu-ibu harus banyak sabar pada masa wabah ini. Harus dispilin juga dalam mendidik anak-anak, karena bukan hanya kewajiban guru tapi juga orang tua. Ibu-ibu juga siap siaga selalu, kita harus selalu waspada dan hati-hati karena kita tidak pernah tahu virus datang dari mana. Jaga kebersihan, jaga kesehatan keluarga. Mudah-mudahan di dalam wabah ini kita bisa semakin lebih mendekatkan diri kepada ALlah SWT,” paparnya.

Sementara ustadzah Iis Istiqomah yang merupakan praktisi pendidikan menyebutkan kiat-kiat agar para ibu tidak stres saat mendidik anak dalam menghadapi masa wabah ini.

“Anak-anak harus kita beri tahu kondisi saat ini. Harus kita berikan arahan dan pengertian. Misalnya anak-anak tidak mau belajar, beri pemahaman bahwa sebenarnya kita sedang sekolah tapi dari rumah. Lalu buatkan jadwal untuk anak-anak. Jangan lupa juga memberikan mereka waktu istirahat, jangan terlalu diforsir untuk belajar. Beri reward dan punishment untuk anak-anak agar semangat dalam mengerjakan tugas-tugasnya,” ujarnya. (*)