Sudah hampir sepekan gemp berkekuatan 6,4 Skala Richter(SR) yang terjadi di negeri seribu masjid, Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang diikuti oleh gempa-gempa susulan hingga kini. Dimana korban akibat dari gempa tersebut sudah lebih dari 10 ribu orang. Dengan 5 ribu lebih rumah rusak.
Sejak pertama kali gempa terjadi, Forum Zakat membuka 2 posko Help Center Gempa Lombok, bersinergi dengan Lembaga Zakat yang menjadi anggota FOZ. Hingga kini posko Help Center Gempa Lombok Forum Zakat telah bertambah menjadi 21 posko.
Diantara lembaga yang ikut dalam sinergi posko Help Center Gempa Lombok adalah LAZ Nurul Fikri, Lazis Nurul Falah, Nurul Hayat, YDSF, BMH, YBM BRI, LAZ Zakat Sukses, Lazis Wahdah, LMI, Rumah Yatim, DT Peduli, Bakrie Amanah, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, DSM Bali, PKPU-IZI, PPPA Daqu, ACT-Gobal Zakat, LazisMu, Yayasan Amal Mulia, LAZ Al-Azhar Peduli.
Dari 21 Posko Help Center gempa Lombok yang telah berdiri, bantuan yang telah tersalurkan diantaranya adalah pakaian layak pakai, makanan siap saji, sembako, kebutuhan harian dan makanan bayi, dapur umum, trauma healing untuk anak-anak dan dewasa, selimut, perlengkapan mandi, dll.
Namun demikian, berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh tim litbang FOZ, sampai dengan ahad(5/8) ini, masih ada beberapa dusun yang belum tersentuh bantuan, terutama di Lombok Utara, diantaranya adalah Dusun Sembulan Batu, Dusun Batu Jengkiran, Dusun Kebaloan Atas, Dusun Pawang Timpas, Dusun Bayan Barat, Dusun Ujung Mekar, Dusun Pegadungan/Senange, Dusun Munder, Dusun Batu Rakit, Dusun Tutul. Dimana korbannya mencapai 1.710 jiwa dan 283 KK.
Ketua bidang Sinergi Forum Zakat Nasional, Angga Nurgaha mengatakan bahwa anggota FOZ bergerak cepat, terus berkoordinasi dan bersinergi dengan semua pihak terkait dalam penyaluran bantuan. Semua itu dilakukan agar penyaluran bantuan dapat berjalan dengan efektif dan menyentuh sebanyak mungkin masyarakat yang menjadi korban.
Posko Help Center Gempa Lombok merupakan komitmen FOZ dan semua LAZ yang menjadi anggotanya untuk tetap membatu dan membersamai warga yang menjadi korban gempa, sampai mereka dapat menjalani kehidupannya dengan normal seperti saat sebelum gempa.[]
