Rumah Amal Luncurkan Program Makan Gratis Berbasis Teknologi untuk Mahasiswa dan Pengemudi Ojol

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
mari makan rumah amal salman

Forum Zakat – Ketahanan pangan dan masalah kelaparan masih menjadi perhatian besar di Indonesia. Meski berbagai upaya telah dilakukan, prevalensi gizi buruk pada tahun 2022 masih cukup tinggi. Sebuah penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkapkan bahwa 20-30 persen mahasiswa di perguruan tinggi mengalami ketidakamanan pangan.

Masalah serupa juga terjadi pada pekerja lepas, seperti pengemudi ojek online (ojol). Data dari International Labour Organization (ILO) menunjukkan bahwa 20 persen pengemudi ojol berisiko kekurangan pangan, yang berdampak pada produktivitas kerja. Bahkan, salah satu pengemudi ojol di Medan dilaporkan meninggal akibat kelaparan.

Baca juga: Muhamad Alfren Rolegian Raih 5 Penghargaan di Ganesha Award ITB 2024, Ciptakan Jejak Prestasi Luar Biasa

Kondisi ini mendorong Rumah Amal Salman untuk meluncurkan program “Mari Makan”, sebuah inisiatif bantuan makanan gratis untuk mahasiswa dan pengemudi ojol. Program ini, yang berlokasi dekat dengan Kampus ITB, menggunakan teknologi untuk memberikan layanan secara efisien.

“Kami ingin program ini berbeda dari yang lainnya. Selain menyediakan makanan gratis, kami juga fokus pada efektivitas dan efisiensi pelayanan. Penerima manfaat akan mendapatkan voucher makan berupa QR code yang bisa ditukarkan di rumah makan mitra,” kata Romi Hardiyansyah, amil sekaligus pengembang sistem program Mari Makan.

Setiap penerima manfaat akan mendapatkan satu voucher senilai Rp 16.000 setiap pekan. Proses distribusi voucher dilakukan otomatis melalui bot WhatsApp, yang memudahkan pendaftaran dan pemantauan program.

Tak hanya penerima manfaat, rumah makan mitra juga dilengkapi dengan aplikasi pemindai QR code untuk memverifikasi penggunaan voucher. Aplikasi ini memungkinkan pemilik rumah makan untuk melihat riwayat pemindaian dan pembayaran, sehingga transparansi dan akuntabilitas program tetap terjaga.

“Dengan menggunakan teknologi, eskalasi program ini menjadi lebih mudah. Kami bisa memantau efektivitasnya secara efisien, baik dari sisi penyedia layanan maupun mitra,” tambah Romi.

Baca juga: Rumah Amal Bersama Masjid Salman Berikan Lengan dan Lutut Prostetik untuk Sahabat Difabel

Selain membantu mahasiswa dan pengemudi ojol, program ini juga memberdayakan UMKM di sekitar kampus. Dengan demikian, Mari Makan tidak hanya menjadi solusi pangan, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Sejak diluncurkan pada akhir Desember lalu, program ini telah memberikan manfaat kepada 115 orang, terdiri dari 58 mahasiswa dan 57 pengemudi ojol. “Saya sangat berterima kasih. Program ini sangat bermanfaat. Beberapa kali, saya bahkan membawa makanan pulang untuk dinikmati bersama keluarga,” ujar Ade Mulyana, salah satu pengemudi ojol penerima manfaat.

Program Mari Makan didanai melalui dana masyarakat. Inisiatif ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat dan diharapkan dapat berkembang sebagai model penanganan kelaparan berbasis teknologi.

Sebagai informasi tambahan, Rumah Amal Salman adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) yang mengelola zakat, infak, sedekah, dan lainnya dengan fokus pada pendidikan dan teknologi.