FOZ dan APSEII Tandatangani MoU Program Kampus Zakat

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Forumzakat – Forum Zakat (FOZ) dan Asosiasi Program Studi Ekonomi Islam Indonesia (APSEII) berkolaborasi dalam program Kampus Zakat. Ketua Umum Bambang Suherman menjelaskan Program Kampus Zakat adalah program pemagangan bagi mahasiswa untuk magang di Organisasi Pengelola Zakat melalui program magang Kampus Merdeka.

“Saya bersyukur sekali dan menyambut baik apa yang hari ini kita laksanakan. Sebab beberapa diantara tantangan-tantangan gerakan zakat pada saat ini salah satunya adalah Literasi. Jadi kita ini punya beberapa tantangan dasar, yang pertama adalah pengetahuan/literasi tentang zakat yang masih sangat menantang di masyarakat,” kata dia dalam agenda penandatanganan MoU Program Kampus Zakat secara virtual, Sabtu (7/8/2021).

Lebih lanjut, kata dia, tantangan selanjutnya adalah adanya jarak antara potensi zakat Indonesia dengan realisasi. “Yang ketiga tantangan kita adalah pengoptimalan pelaksanaan zakat ke dalam bentuk program-program yang produktif. Pada akhirnya literasi zakat merupakan satu konsen kuat karna dia melatarbelakangi berbagai macam tantangan besar yang ada di gerakan zakat kita. Sehingga apa yang kita lakukan dengan kegiatan hari ini kampus zakat untuk membuat perluasan akses pubik untuk mendapatkan literasi zakat,” tandasnya.

 

 

Melalui program ini juga, kata dia, akan membuka ruang bagi mahasiswa untuk melakukan proses riset, menguji, mengkaji ulang, serta mengoreksi semua apa yang sudah dilakukan oleh lembaga zakat saat ini.

Sementara, Ketua APSEII Noven Suprayogi dalam sambutannya mengatakan bahwa Program Kampus Merdeka yang dilanching oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nadiem Makarim merupakan bentuk ‘perkawinan massal’ antara kampus dan industry.

“Dari 24 anggota kami sudah ada 16 kampus yang bersedia bergabung di Program Kampus Zakat bersama Forum Zakat. Mulai dari daerah paling barat, Aceh hingga Jawa Timur. Saya berterima kasih kepada anggota Forum Zakat yang bersedia melakukan perkawinan massal ini, karena selama ini hanya lembaga pemerintahan dan BUMN saja yang bersedia,” tuturnya.

Noven menjelaskan, di Program Kampus Zakat ini akan menggunakan pendekatan problem dan project based learning, mahasiswa akan dilibatkan langsung disetiap kegiatan OPZ yang relevan dengan capaian pembelajaran, mulai  dari operasional, fundraising, penyaluran, sehingga mendapat pengalaman yg komprehensif dan memiliki portofolio yg cukup untuk diakui sebagai prasyarat sertifikasi profesi amil di gerakan zakat. (*)