Inovasi di Masa Pandemi, Kurban Sapi Solopeduli Diolah Jadi Abon

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Forumzakat – Anggota Forum Zakat, yakni solopeduli membuka layanan kurban bagi donatur yang ingin berkurban dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun tahun ini sedikit berbeda, Solopeduli berinovasi dengan membuat olahan hewan kurban sapi menjadi abon.

Inovasi ini muncul untuk memudahkan dalam pengadaan dan penyembelihan hewan kurban serta memudahkan dalam penyaluran dengan menerapkan social distancing di masa pandemi Covid-19.

”Budaya orang Indonesia masih suka berkerumun, maka Abonisasi atau pengolahan hewan kurban (sapi) untuk diolah menjadi abon merupakan ikhtiar yang paling tepat untuk menghindari kerumunan, karena kalau di masyarakat satu hewan biasa ditangani delapan orang, tetapi kalau melalui lembaga seperti Solopeduli satu hewan bisa ditangani hanya dua orang saja,” jelas Direktur Utama SOLOPEDULI, Sidik Anshori .

Lebih lanjut, kata dia, sisa olahan abon akan tetap didistribusikan untuk masyarakat yang membutuhkan, dhuafa. Untuk kulit hewan kurban akan dijual dan hasil dari penjualan akan dibelikan daging untuk kembali disalurkan untuk masyarakat yang membutuhkan (dhuafa).

Penyembelihan hewan kurban dilakukan dari idul adha sampai hari tasyik ketiga. ”Abon ini expired nya lebih lama, sampai satu tahun, jadi lebih awet. Bahkan abon dari program ini kalaupun ada sisa bisa disalurkan saat terjadi bencana, karena Indonesia sering sekali mengalami bencana,” imbuh Sidik.

Sidik juga menegaskan, Solopeduli tetap menerima donatur yang ingin berkurban dengan penyaluran berupa daging kurban baik berupa sapi maupun kambing.

”Donatur bebas menentukan apakah mau berkurban dengan penyaluran berupa daging kurban baik sapi maupun kambing/domba dan bisa juga berupa hewan yang akan diolah berupa abon, tim sudah kami bagi untuk memudahkan program kurban Solopeduli. Donatur yang berkurban melalui Solopeduli akan mendapatkan sertifikat mendapatkan abon sebanyak 10 bungkus,” jelas Sidik Anshori.

”Banyak wilayah pelosok dan minus ekonomi yang ingin terus kami bantu melalui program kurban, semoga di masa pandemik ini SOLOPEDULI bisa terus mengajak masyarakat untuk berkurban dan memberikan yang terbaik untuk negeri dan ummat,”  tambah Sidik Anshori.

Tahun ini Solopeduli menargetkan bisa mendapatkan 3.450 sohibul kurban. Angka tersebut diharapkan bisa terpenuhi untuk memenuhi kebutuhan pangan bergizi ke wilayah pelosok dan minus ekonomi terutama di wilayah Jawa Tengah. (*)