Forumzakat – Dua kelurahan yang berada di Pasaman Barat, yakni Kelurahan Kajai, Kecamatan Talamau dan Kelurahan Pinagar, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat menjadi lokasi paling parah terdampak gempa berkekuatan 6,2 M pada Jum’at (25/2) lalu. Sejumlah relawan termasuk relawan Sedekah Harian masih bahu-membahu menyalurkan bantuan kebutuhan darurat bagi para pengungsi dan warga terdampak lainnya.
Sedekah Harian bersama dua lembaga zakat (LAZ) yakni LAZ Al Bunyan dan Zakat Sukses mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan daruat para pengungsi.
“Dari Bupati sebenarnya tidak diperbolehkan mendirikan dapur umum karena masa tanggap darurat dua minggu sudah lewat, tetapi karena menjalankan aksi kebaikan, kita diperbolehkan,” ujar Ilviyar, salah seorang relawan di Pasaman.
Sepuluh relawan diterjunkan untuk mengelola dapur umum secara bergantian. Ada yang membeli bahan makanan, memasak, dan membungkusnya sebelum dibagikan kepada korban terdampak gempa.
Sedekah Harian secara kelembagaan sejak pekan lalu telah menyalurkan sejumlah paket makanan siap saji kepada warga Kajai di Kec. Talamau, Pasaman Barat. Melihat kebutuhan penyintas yang masih membutuhkan pasokan makanan, Sedekah Harian berupaya memenuhi kebutuhan warga terdampak ke desa yang lainnya.
Ilviyar yang mengomandani aksi mengatakan sebanyak tiga puluh orang relawan membagikan 750 porsi makanan siap saji ke dua titik yang terdampak gempa paling parah di Pasaman Barat.
“Ada tiga puluh relawan yang membagikan nasi ke dua titik. 600 bungkus ke Kp. Kajai, Kec. Talamau dan 150 bungkus ke Kp. Pinagar, Kec. Pasaman Barat. Dua kecamatan tersebut merupakan daerah terparah di Kab. Pasaman Barat. Pembagian juga dimaksudkan agar lebih merata ke daerah-daerah yang belum tersentuh,” katanya saat dihubungi.
Usai masa tanggap darurat yang ditetapkan bupati berakhir, warga telah kembali ke rumahnya masing-masing untuk membereskan sisa-sisa reruntuhan. Sementara relawan yang masih ditugaskan di lokasi terus bergotong royong bersama warga membersihkan rumah dan mushala yang hancur akibat gempa. (*)