Menuju event World Humanitarian Summit 2016 akan berlangsung di Istanbul, Turki 23-24 April mendatang, kemenlu bekerjasama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) pada hari Kamis (14/4) menggelar diskusi di Yogyakarta.
Kegiatan ini diikuti perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di DIY, LSM dan pemerintah daerah, organisasi keagamaan dan lembaga amal zakat, infak dan sedekah.
Wakil Ketua MDMC yang juga anggota Regional Consult Steerng Group WHS wilayah Asia Utara dan Asia Tenggara, Rahmawati Husein, dalam paparannya menjelaskan bahwa selain menyosialisasikan pertemuan WHS yang akan digelar di Turki juga sebagaai ajang mencari masukan terkaiit persoalan kemanusiaan yang ada.
“Selama ini persoalan kemanusiaan muncul karena adanya bencana alam dan konflik. Yogyakarta pernah mengalami bencana alam dahsyat dan mampu dengan baik menyelesaikan persoalan kemanusiaan yang ada. Masukan dari Yogya dan pengalaman mereka ini akan menjadi bahan untuk dibawa ke WHS nanti,” ujarnya seperti dikutip Republika.
penyaluran zakat, infak dan sedekah di Indonesia, menurut Rahmawati telah menjadi salah satu bagian dari pemecahan masalah kemanusiaan tersebut. Selain itu, peran organisasi keagamaan di Indonesia juga menjadi hal yang cukup penting dalam penyelesaaian masalah kemanusiaan di Indonesia.
Begitu juga peran organisasi keagamaan di Indonesia yang sangat penting dalam penanganan masalah kemanusiaan. Baik itu organisasi keagamaan Islam maupun agama lain.
“Selama ini bantuan untuk masalah kemanusiaan biasanya dilakukan oleh negara donor yang kaya atau dari lembaga donor. Namun di Indonesia, bantuan bisa dilakukan melalui hasil pengumpulan zakat. Ini sangat menarik dan akan menjadi poin tersendiri untuk dibahas di WHS,” ujarnya.