Forumzakat – Anggota Forum Zakat yakni Dompet Al-Qur’an Indonesia (DQ) berkolaborasi dengan Mualaf Center Indonesia (MCI) Cabang Kediri Jawa Timur, Yayasan Seribu Senyum, dan kitabisa menyalurkan bantuan ekonomi kepada para mualaf di MCI Kediri dan Blitar. Bantuan berbentuk paket sembako itu merupakan bentuk kepedulian keempat lembaga sosial itu pada permasalahan-permasalahan yang dihadapi mualaf.
Menurut pembina Mualaf Center Indonesia (MCI) Cabang Kediri Ustadz Rifky Ja’far Thalib, menjadi mualaf merupakan perjalanan hidup yang menegangkan. Di dalamnya terdapat banyak cerita duka dan bahagia. Dibutuhkan kesabaran, dukungan orang lain, dan doa yang terus-menerus untuk tetap istiqomah dalam berislam. Tanpa ketiga hal itu, akan sangat sulit bagi seorang mualaf untuk tetap tegar menjalani ujian aqidah.
Sementara, Dian Nurlia salah satu mualaf asal Banten yang kini berdomisili di Blitar merasa senang dengan eksistensi dan kehadiran MCI di kota Blitar. Ia merasa mendapatkan saudara-saudara baru yang bisa diajak berbagi dan mendalami agama Islam. Apalagi ia masih awam dalam pemahaman agama Islam.
“Alhamdulilah saya sangat senang dengan adanya MCI cabang Blitar. Disini saya bisa berkumpul, berjamaah, dan mendapatkan banyak saudara. Saya juga merasa diperhatikan karena ada kegiatan-kegiatan positif bagi mualaf. Salah satunya kegiatan sambung tali silaturahmi dan pembagian paket sembako yang diadakan hari ini,” ungkap Dian
Hal Senada juga dirasakan oleh Philip, Mualaf dari Pare kediri. Ia merasa bahagia dengan tersambungnya tali ukhuwah antara MCI Provinsi Jawa Timur, MCI cabang Kediri, DQ, dan Yayasan Seribu Senyum di acara kajian dan pembagian sembako untuk para mualaf. Ia berharap tali silaturahmi yang sudah terbentuk bisa selalu terjaga. “Semoga tali silaturahmi yang dilandaskan agama Islam ini selalu terjaga sepanjang waktu,” kata Philip.
Agung Heru Setiawan selaku Ketua MCI Provinsi Jawa Timur berpesan pada para mualaf agar tetap semangat dan istiqomah dalam berislam. Sebab menurutnya, nikmat iman dan islam adalah nikmat terbesar yang harus dijaga.
“Mudah-mudahan kita bisa selalu bisa bersama dalam nikmat iman dan Islam. Semoga saudara-saudara saya yang mualaf bisa terus istiqomah dalam menjalani kehidupan di atas agama islam dan dimatikan dalam keadaan khusnul khotimah,” pungkas Agung. (*)