Relawan Gempa Lombok Gugur Dalam Tugas Kemanusiaan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
relawan-pmi-pengantar-air-bersih-untuk-korban-gempa-lombok-meninggal-dunia-6ryatCLViQ

Akibat dari bencana Gempa Lombok tidak hanya dialami oleh para warga yang menjadi korban, tapi juga para relawan. Seorang relawan terbaik Palang Merah Indonesia (PMI) bernama Afni Fastabiqul Strata Utama (26) asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, gugur saat bertugas membantu masyarakat terdampak gempa Lombok.

Wafatnya Afni Fastabiqul Strata Utama, atau akrab disapa Tata bertugas di Lombok sejak 18 Agustus 2018 dan bergabung dalam Tim Water Sanitation Hygiene (WASH) PMI untuk bertugas selama satu bulan di Lombok.

Sehari-harinya, almarhum bertugas mengantarkan air bersih dengan mengendarai kendaraan tangki air PMI untuk disalurkan ke masyarakat terdampak gempa di wilayah Lombok Utara.

“Semasa bertugas, almarhum bertugas mendistribusikan air bersih ke warga-warga yang membutuhkan air bersih di sejumlah desa di Lombok Utara,” kata Koordinator Tim WASH PMI, Sukri, Jumat (24/8/2018).

kronologi gugurnya Tata bermula pada Jumat pagi pukul 06.15 Wita. Ketika itu almarhum sempat dibangunkan oleh seorang rekannya yang bersama-sama menempati Camp WASH PMI di Dusun Lokorangan, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.

“Kami terbiasa setiap pagi saling membangunkan teman-teman untuk sarapan, bersih-bersih, dan bersiap untuk bertugas. Saat dibangunkan, Tata saat itu masih sadar, tapi ia kembali tidur. Saya pikir mungkin dia masih butuh tidur karena toh hari masih pagi,” jelas Sukri.

Pukul 07.19 Wita, teman-temannya kembali membangunkan Tata yang belum juga terbangun. Namun saat itu, mereka mendapati almarhum tidak memberikan respons dan tidak ada denyut nadi. Tim WASH lalu bergegas mengontak Tim Medis PMI yang berada di Posko PMI Rest Area Kayangan untuk meminta ambulans.

Tata segera dibawa dengan ambulans PMI dan dirujuk ke Puskesmas Gangga, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Dalam perjalanan menuju puskesmas, Tim Medis PMI sempat melakukan pijat jantung dan pengecekan ulang respons almarhum, tapi sudah tidak ada tanda kehidupan. Tim medis PMI memperkirakan Tata meninggal sejak di Camp WASH.

Tim dokter di puskesmas kembali melakukan pemeriksanaan, namun menyatakan Tata sudah meninggal dunia. Puskesmas mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Tata dinyatakan meninggal pukul 07.30 Wita.

Hari ini jenazah Tata akan dibawa ke Markas PMI Nusa Tenggara Barat di Mataram untuk acara pelepasan resmi dan doa bersama oleh pengurus serta para relawan. Selanjutnya, jenazah akan diterbangkan ke Semarang untuk dimakamkan di kota kelahirannya di Pekalongan, Jawa Tengah.

Sebelumnya Zulhadi (34), salah satu relawan Palang Merah Indonesia (PMI), asal Dasan Sari Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), meninggal dunia saat mengantar logistik bantuan ke arah Kabupaten Lombok Utara, Kamis (9/8/2018), siang. Zulhadi meninggal dunia saat kendaraannya yang dia tumpangi mengalami pecah ban dan oleng.

kejadian itu terjadi di salah satu tanjakan di Desa Senggigi Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat. Di mana saat kejadian korban tak sadarkan diri setelah terpental dari kursi depan kendaraan jenis truk yang dia tumpanginya.