Forumzakat – Rumah Amal bersama anak muda mengembangkan Internet of Things (IoT) untuk layanan kurban tahun ini. Inovasi ini dikembangkan untuk mengukur kesehatan hewan mengingat saat ini hewan ternak sedang diserang wabah Penyakit Mulut dan Kuku.
Meski wabah tidak menular kepada manusia akan tetapi Rumah Amal sebagai lembaga penyedia hewan kurban perlu melakukan quality control agar hewan memenuhi nilai syariah dan rasa aman kepada para pequrban. Pada tahap ini, kondisi kesehatan hewan bisa dilakukan dengan mengukur suhu dan bobot hewan kurban secara akurat.
“Di masa PMK ini perlu adanya quality control secara cepat. Adanya IoT bisa mengukur bobot dan suhu hewan secara cepat dan akurat. Sehingga kondisi hewan bisa dipertanggungjawabkan kepada para pequrban,” kata Dianturi, Project Officer IoT Kurban.
Dian menambahkan, sebelumnya IoT sudah pernah diujicobakan mengingat pelaksanaan Idul Adha 1443 H yang semakin dekat. Rumah Amal Salman sendiri melaksanakan kurban pada Minggu, 10 Juli 2022. Dalam uji coba kedua ini, Dianturi dibantu tim projeknya, Tiara (Mahasiswa Polman) dan Mizan (Mahasiswa Polman) mengambil 20 domba sebagai sample untuk diperiksa kesehatannya.
Adapun proses pengecekan dilakukan dengan cara domba dinaikkan ke timbangan untuk di cek bobot hewan dan suhu. Kemudian data pengecekan secara otomatis akan masuk ke dalam server. Cara ini bisa menjadi solusi karena lebih praktis dari pada pengecekan manual.
“Pengecekan manual biasanya cukup effort sebab hewan perlu diangkat, kemudian dimasukan ke dalam timbangan. Belum lagi ketika hewan berontak sebab merasa tidak nyaman karena terlalu banyak disentuh oleh manusia. Sedang dengan menggunakan IoT hewan cukup digiring masuk ke kandang,” imbuh Dianturi.
Di sisi lain, Rumah Amal Salman menilai pengembangan teknologi ini bisa dilanjutkan untuk layanan kurban. Salah satu layanan kurban yang bisa menggunakan metode ini adalah Tabungan Kurban. Tahapan berikutnya, pengembangan IoT ini akan menggunakan aplikasi sehingga para calon pequrban bisa ikut memantau kesehatan hewan melalui aplikasi.
Kegiatan uji coba ini dihadiri oleh Manajer Program Rumah Amal Salman, Muhammad Akbar Fajar Siddiq, Pembimbing Projek IoT, Parsaulian Ishaya Siregar, dan perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, Pancawidi.
Dalam sambutannya, Panca mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh kaum milenial. Ia menyampaikan adanya pengembangan teknologi menggunakan metode IoT ini bisa berdampak pada produksi ternak yang lebih baik.
“Teknologi di bidang peternakan ini bisa berdampak pada produksi dagingnya. Selain itu kita sebagai muslim perlu memperhatikan kualitas yang tidak hanya memenuhi aspek halal, tetapi perawatannya juga harus baik,” kata Panca.