Forumzakat – Rumah Amal Salman memberangkatkan tim kemanusiaan untuk membantu sekaligus melakukan survei kebutuhan yang sekiranya diperlukan oleh penyintas bencana banjir Mamuju, Sulawesi Barat. Bersama juga dengan LPPM ITB dan Universitas Tadulako, tim gabungan membangun beberapa shelter. Shelter Rumah Amal Salman dibangun di Dusun Petakeang dan Dusun Dayangina, Kec. Tapalang, Kab. Mamuju.
Shelter tersebut merupakan salah satu produk teknologi dalam menanggulangi bencana. “Kerangka yang tidak sederhana menunjukkan shelter yang dibangun telah melalui proses perenungan intelektual agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada para penyintas,” ucap Direktur Rumah Amal Salman, Muhammad Kamal Muzakki.
Hal ini dikarenakan tidak sedikit rumah warga, terutama yang bermaterial tembok semen, yang runtuh diguncang gempa dua pekan silam.
Akan tetapi, adanya perkembangan data pengungsi di lapangan, ternyata selain shelter dibutuhkan hunian sementara (huntara) yang digunakan sebagai transit pengungsi dari tenda sampai dengan hunian tetap dan relokasi permukiman selesai. Oleh karenanya, Rumah Amal Salman kembali mengembangkan produk keteknologian hunian sementara untuk para penyintas bencana bernama Huntara Minasa.
Huntara Minasa terbuat dari kayu yang dikombinasikan dengan ferrocement, memiliki luas sekitar 22 meter persegi, dan dilengkapi dengan mezzanine serta beberapa sekat ruang. Sama seperti shelter, kerangka Huntara Minasa telah melalui proses perenungan intelektual dari para ahli agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada para keluarga yang menghuninya.
Bencana yang menimpa Indonesia di awal tahun memang bisa menjadi sebuah peringatan ataupun teguran bagi kita semua. Dalam kondisi seperti ini, kita tidak bisa hanya menyerahkan segala urusan kepada pemerintah. Kita semua perlu bergerak bersama untuk menanggulangi isu ini. Rumah Amal Salman merupakan bagian dari masyarakat yang selalu ikut mendukung dan membantu pemerintah. (*)